Siang
ini, rencananya Astrid akan menjenguk neneknya di panti Weida, karena biasanya
setiap bulan Astrid berkewajiban melihat neneknya apakah baik-baik saja. Namun
sudah hampir satu jam bus yang ditunggupun belum juga datang. Tiba-tiba datang
seorang cowok dengan tampang kriminal mendekati Astrid dan duduk di bangku
sebelahnya. Astridpun merasa sedikit risih
dengan kehadiran cowok itu. Tiba-tiba dia ingat dengan kue yang
dibawanya dari rumah, lalu dia mengambil kantong kue di sebelahnya dan mulai
memakannya tanpa memperdulikan cowok di sebelahnya.cowok itu menatap aneh ke
arah Astrid, lalu mengambil kue Astrid dan memakannya dengan santai. Astrid
tidak menyangka kalu cowok tadi dengan lancangnya mengambil kuenya.
Astrid : “Mas yang sopan donk, kalau mau kuenyakan bisa
minta dulu” dengan nada kesal
Cowok : “Mas?, minta kue? Untuk apa? Lagi pula sayakan masih
muda” dengan nada santai
Astrid : “Terserah saya mau panggil apa! Yang penting saya
tidak suka dengan sifat lancang anda!” sambil berdiri dan meninggalkan Cowok tadi
karena bus yang ditunggu sudah datang
Di dalam bus Astrid duduk di
sebelah cowok tadi karena tidak ada bangku kosong selain bangku di sebelah
cowok tadi.
Astrid : (sambil duduk di sebelah Cowok tadi) “ Kamu sengaja
mengikutin saya?”
Cowok : “ Sengaja? Buat apa?, bukannnya kamu yang ngikutin
saya”
Astrid : “ Alah……….
gak usah pura-pura deh, tadi kamu ngambil kue saya, sekarang kamu
ngikutin saya. Jangan – jangan kamu mau nyopet saya ya?”
dengan perasaan marah
Cowok : “terserah” acu tak acuh dan memandang ke luar
Astrid
yang kesalpun tidak menghiraukannya lagi
Kenek bus : “ongkosnya dek!”
Cowok : “ini mas”
Kenek bus : “ongkosnya dek!” mengarahkan ke Astrid
Astrid : “tunggu sebentar Mas” sambil membuka tas dan meletakkan keranjang
kuenya di bawah bangkunya
Knek bus : “ada apa dek?”
Astrid : nggak ada apa – apa kok Mas, ini ongkosnya” sambil
menyodorkan uangnya
Keesokkan harinya
Seperti biasa , setelah jam istirahat dia duduk- duduk di
kantin dan menunggu teman - temannya
Pelaku : Astrid, Mira Hanna, Febri, Ricky, Jhonny
Setting : (kantin, dengan suasana yang heboh)
Febri : “ Hoy ! kenapa, kok tampangnya kusut?”
Mira : “ Iya nih, ada apa sih?” penasaran
Astrid : (mendengus lalu menggeleng) gak kok”
Hanna : “ mustahil!, pasti ada apa – apanya cerita donk,
kita kan teman!”
Febri : “ betul banget! Lagi pula biasanyakan kamu yang
paling heboh, kok tiba-tiba tampangnya kusut sih sih? Gak ada uang ya? Atau belum bikin pr? Atau high heelsnya
patah? Atau kucingnya sakit? Atau giginya sakit? Atau………….” Belum sempat
melanjutkan
Mira : “ hah eloe! Nyerocos terus!Astrid tambah pusing tuh!”
Hanna : “iya nih Febri, bikin pusing tahu gak!”
Febri : “ ya…… aku kan peduli terhadap sesama, sayang teman
dan cinta damai”
Hanna, Mira : “ hu……………………..” serentak
Astrid : “ gini gue kemarin kan mau jenguk nenek gue, terus
gue nunggu bus di bangku haltel bus, terus datang cowok dengan tampang kriminal, terus dia
duduk di sebelah gue, terus gue lapar, terus gue ambil kue di kantong kue di sebelah gue, terus ternyata cowok itu
mengambil kue gue” kata kata Astrid
terpotong
Febri : “ wah,…… tuh
Cowok emang kriminal”
Astrid : “ ya memang kriminal”
Hanna : “ jadi, trus
gimana?”
Astrid : “waktu di dalam bis juga, dia ngikutin saya”
Mira : “ OMG! Jangan – jangan dia naksir kamu”
Astrid : “ kok gitu
sih? Amit – amit deh”
Kemudian
datang 2 orang cowok yang tak lain adalah Ricky dan jhonny
Ricky : ‘ hay frend! Lagi ngapain?”
Jhonny : ‘’ iya nih, boleh gabung gak?”
Febri : “ lagi duduk!”
Ricky , jhonny : “ itu kita udah tahu “ serentak
Febri : “ ya udah gak usah tanya lagi”
Jhonny : “maksudnya lagi ngembahas apa?”
Mira: “ hanya sebuah kejadian
buruk terhadap seseorang”
Jhonny : “ maksudnya?’’
Mira : “ Astrid di ikuti oleh cowok yang bertampang riminal
dan mengambil kuenya dengan seenaknya!”
Jhonny : “ oh………………………………………………………………………………..”
Hanna : “ oh ya BTW Andry mana?”
Ricky : “ gak tahu tuh, mungkin lagi ngegodain adik kelas”
Mira : “ tuh anak……………….” Sambil geleng geleng kepala
Tak
lama sesudah itu, datanglah Andry yang tadi dibicarakan itu
Mira : “ dari mana aja lu?” penasaran
Andrry : “ biasa anak muda kayak gak tahu aja lu”
Mira : “ iya – ya gue tahu”
Andry : “oh ya, gue mau kenalin kalian dengan teman baru gue
dari sekolah tetangga”
Mira : “ cewek or cowok?” penasaran
Andry : “ cowok, anak basket!”
Mira : “ cool, kapan kenalannya?”
Andry : “ lusa! Gimana? Semua ikut kan? Kebetulan besok dia
ada latihan di sekolahnya jam 3 tepatnya”
Semua : (mengangguk)
Astrid
sepertinya masih memikirkan tentang
kejadian yang membuatnya kesal
Keesokkan
harinya Astrid pergi ke rumah Hanna dengan mengendarai bus, yang dia tumpangin
kemarin
Pelaku ( Astrid , Knek bus)
Knek : “ ongkosnya Dek!”
Astrid : “ ini mas!”
Knek : “ adek ini khan……………………?”
Astrid : “ aku yang kemaren lusa naik bus ini”
Knek : “ oh ya tunggu sebentar!”
Setelah
agak lama menunggu Knek tadi, akhirnya Dia datang juga
Knek : “ini dek keranjang kue adek!”
Astrid : “oh ya, makasih ya” dengan perasaan tak enak
Setelah
lama termenung, akhirnya Astrid pun sampai di depan rumah Hanna. Dengan wajah
lesu, tiba – tiba dari belakang……………..
Febri : “ woy kenapanih, lesu?”
Astrid : “ ah kamu kenapasih selalu ngagetin orang”
Mira : “ iya nih kenapa lesu sih, biasanya kamu khan yang
paling heboh?”
Astrid : “ cerita yang tadi gue ceritain di kantin itu
ternyata salah, gue sebenarnya yang mengambil kuenya, bukan dia yang mengambil
kue gue”
Hanna :”jadi lho yang salah donk
Astrdi : “ ya……………………………………” denan nada menyesal
Keesokkan harinya
Astrid : “ apa aku telat?” dengan nafas terengah engah
Mira : “nggak!, lagi pula Andri juga belum datang”
Astrid : “syukurlah” sambil mengelus dadanya
Dan
merekapun menunggu sejenak
Andry : “ sory gue telat!”
Mira : “ mana cowoknya?”
Andry : “bentar dia lagi ganti pakaian!”
Semua : owh………………………………” serempak
Tak
lama kemudian datanglah temannya Adnry
Vino : “hai………..,!”
Mira : “hai juga”
Astrid : “kamu kan………………?”
Vino : “hei kenapa kamu tunjuk – tunjuk aku seperti itu?”
Astrid : “kamu kan orang yang waktu itu!”
Vino : “perasaan aku gak pernah bertemu dengan mu di
terminal”
Dengan diam sejenak
Vino : “owh………………….., kamu orang yang ngambil kue gue waktu
itu kan!”
Hanna : “ jadi ini cowok yang kamu ceritain itu?”
Astrid : “ ya…………………………………?”
Hanna : “ tampangnya gak seperti tampang kriminal!”
Vino : “kamu bilang aku seperti itu”
Astrid : “ maafin aku, aku gak tahu kalau kantung kue ku
udah ku masukin kedalam tas, dan di dalam bus aku letakkan di bawah kursi ku”
Vino : “ yaudah gue maafin, lain kali jangn berprasangka
buruk dengan seseorang “
~The End~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar